Monday, April 25, 2011

Cara-cara Penyelesaian Sengketa

Pada umumnya ,masyarakat memiliki sarana atau mekanisme untuk mengendalikan sengketa di dalam tubuhnya.Beberapa ahli menyebutnya sebagai katup penyelamat (safety value) ,yaitu suatu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan sengketa.Secara umum ada tiga macam bentuk penyelesaian sengketa ,yaitu negosiasi ,mediasi dan arbitrasi.

Negosiasi
    Merupakan sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal.Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompetisi.Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.


    Taktik-taktik umum yang digunakan

                 
    Taktik memiliki beberapa tujuan. Taktik akan membantu untuk melihat permasalahan sebenarnya yang sedang diperdebatkan di meja perundingan.Taktik juga dapat menguraikan kemandekan.Dan, dapat membantu untuk melihat dan melindungi diri dari kebohongona negosiator.Berikut ini, sembilan strategi negosiasi yang dapat digunakan dan dihindari :
    • Mengeryit ( The Wince )
    Taktik ini dikenal juga dengan istilah Terkejut ( Flinch ) merupakan reaksi negatif terhadap tawaran seseorang. Dengan kata lain, bertindak terkejut saat negosiasi yang diadakan pihak negosiator berjalan dengan keinginan pihak lain.
    • Berdiam ( The Silence )
    Jika Anda tidak menyukai apa kata seseorang, atau jika Anda baru saja membuat tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik Anda. Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang ( " Dead Air Time" ). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya, pihak lain akan merespon dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.
    • Ikan Haring Merah ( Red Herring )
    Istilah ini diambil dari kompetisi tua di Inggris, Berburu Rubah ( Fox Hunting Competition ). Dalam kompetisi ini, tim lawan akan menyeret dan membaui jejak rubah ke arah lain dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan terkecoh dan kehilangan jejak. Sama halnya saat negosiator membawa "ikan amis" atau isu lain ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.
    • Kelakuan Menghina ( Outrageous Behaviour )
    Segala bentuk perilaku - biasanya dianggap kurang bermoral dan tidak dapat diterima oleh lingkungan- dengan tujuan memaksa pihak lain untuk setuju. Seperti pihak manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak masuk akal dan terpaksa menandatangi kontrak dengan air mata kemudian membuangnya secara ganas dan dramatis seolah - olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik ini adalah untuk menggertak orang - orang yang terlibat dalam negosiasi.
    • Yang Tertulis ( The Written Word )
    Adalah persyaratan ditulis dalam perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian, sewa guna usaha ( leasing ), atau harga di atas pahatan batu dan sekarang di kertas ( uang ) adalah contoh - contoh Yang Tertulis.
    • Pertukaran ( The Trade-off )
    Taktik ini digunakan untuk tawar - menawar. Pertukaran hanya menawarkan konsesi, sampai semua pihak setuju dengan syarat - syarat. Sebenarnya, taktik ini dipakai untuk kompromi.
    • Ultimatum ( The Ultimatum )
    Penggunaan ultimatum kadang-kadang ( seldom ) efektif sebagai taktik pembuka dalam negosiasi. Namun, suatu saat dalam sebuah negosiasi yang panjang saat Anda merasa Anda perlu menggunakan taktik ini.
    • Berjalan Keluar ( Walking Out )
    Pada beberapa situasi, berjalan keluar dapat digunakan sebagai strategi untuk memberikan tekanan pada pihak lain.
    • Kemampuan untuk Mengatakan "Tidak" ( The Ability to Say "No" )
    Sebuah taktik memepang peran sangat penting dalam segala macam strategi negosiasi dan cara menyampaikannya secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan 'tidak' secara langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai 'ya'.

    Mediasi
    Pengendalian sengketa dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak bersengketa sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.Pihak ketiga ini akan memberikan pemikiran atau nasihat-nasihatnya tentang cara terbaik dalam menyelesaikan persengketaan mereka.Sekalipun pemikiran atau nasihat pihak ketiga tersebut tidak mengikat ,cara penyelesaian ini kdang-kadang menghasilkan penyelesaian yang cukup efektif.Cara mediasi cukup efektif untuk mengurangi irasionalitas yang biasanya timbul di dalam sengketa.Dengan cara mediasi ,ada kemungkinan pihak-pihak yang bersengketa akan menarik diri tanpa harus 'kehilangan muka'.

    Arbitrase
    Arbitrase atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang bersengketa sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan sengketa.
    Pada bentuk mediasi ,pemikiran atau nasihat dari pihak ketiga bukan merupakan keputusan yang mengikat kedua belah pihak yang berkonflik.Sebaliknya ,dalam bentuk perwasitan ,kedua belah pihak harus menerima keputusan-keputusan yang idambil dari pihak ketiga (wasit).Dengan kata lain ,pihak ketiga tidak mengarahkan sengketa untuk suatu tujuan tertentu yang memenangkan salah satu pihak.

    No comments:

    Post a Comment